Sudah memasuki usia 21 tahun Ponpes Darussholah Singojuruh berdiri. Dirintis dan sekaligus diasuh oleh K.H. Nur Fauzi yang berada di desa Gumirih – Singojuruh, kampung yang awalnya sepi tapi sekarang berkembang pesat menjadi pusat pendidikan.
Dengan rasa tulus yang dilandasi niat beribadah pada diri Kyai, ponpes yang awalnya hanya dihuni oleh 4 santri berasal dari Kudus, Purwokerto, Yogyakarta, dan Malang lambat laun berangsur menjadi pesantren yang punya pengaruh luas di masyarakat.
Berdirinya pesantren ini tidak lepas dari bimbingan Gurunya K.H. Muchtar Syafa’at Abdul Ghofur pengasuh Pondok Pesantren Blok Agung. Bahkan beliau secara pribadi menyempatkan datang memberi arahan tentang tata letak bangunan pesantren. Ada pesan yang unik disampaikan, ”Fauzi.... pager siseh wetan ojo ditutup kabeh, delehono pintu gerbang” (Fauzi.... pagar sebelah timur jangan ditutup semua, buatkan pintu gerbang – Team RaN Co) pesan Kyai Syafa’at.
Pesan ini setiap saat selalu mengganggu pikiran Kyai Nur Fauzi, ada apa sebenarnya pesan itu ?, kilahnya kepada team RaN Co. Lantas beliau mengataakan, ternyata 15 tahun berselang (tahun 2003) baru terjawab, bahwa pesantren mengembang ke timur berdiri suatu pendidikan SMA Negeri Darussholah yang berkolaborasi dengan Ponpes.
1 komentar:
Maju terus smanda, Pak Mujib jangan pindah2 ya
Posting Komentar